IHSG Terjungkal ke Zona Merah, Saham GGRM dan HMSP Jadi Pemberat

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terjungkal ke zona merah imbas tekanan jual seiring sentimen dari dalam dan luar negeri.

Pada sesi I perdagangan saham hari ini, Kamis (31/7/2025), IHSG ditutup melemah 0,38% atau 28,891 poin ke level 7.520. Selama 3 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.566, dan level terendah di 7.514.

Data BEI menunjukkan, 242 saham mengalami kenaikan harga, 362 saham turun harga, dan 94 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan sepanjang sesi I perdagangan mencapai 20,776 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.158.454 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp8,909 triliun.

Hampir semua sektor mengalami tekanan jual, dengan pemberat utama pada sektor consumer, seiring rilis laporan keuangan semester I 2025 perusahaan tercatat (emiten).

Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami penurunan harga antara 3% hingga 8% dan menjadi pemberat bagi IHSG.

GGRM terpantau turun 3,24% tau Rp300 menjadi Rp8.950 per saham, sedangkan HMSP terkoreksi 8,20% atau Rp50 menjadi Rp560 per saham.

Selain itu, saham-saham perbankan juga tertekan ke zona merah, seiring keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR).

Saham 4 bank besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) terkoreksi.

BBCA terpantau turun 1,19% atau Rp100 menjadi Rp8.275 per saham, BMRI terkoreksi 0,87% atau Rp40 menjadi Rp4.580 per lembar, BBRI melemah 1,06% atau Rp40 menjadi Rp3.740 per saham, dan BBNI turun 1,70% atau Rp70 menjadi Rp4.050 per lembar.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan melemah karena sentimen penahanan suku bunga The Fed, dan rilis kinerja semester I 2025 emiten yang menunjukkan penurunan dibandingkan kuartal I 2025.

  • Related Posts

    Antam Tingkatkan Impor Emas untuk Penuhi Permintaan

    PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah mengimpor sekitar 30 ton emas dari dua negara, yaitu Singapura dan Australia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan emas di dalam negeri yang terus…

    Citigroup: Lonjakan Arus ke ETF Emas Capai US$50 Miliar di Tahun 2025

    Menurut laporan terbaru dari Citigroup Inc, terjadi peningkatan sebesar US$50 miliar dalam arus modal ke Exchange-Traded Fund (ETF) emas sepanjang tahun 2025. Nilai ini setara dengan sekitar Rp838,505 triliun. Peningkatan…

    You Missed

    Kejutan Besar: Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York

    • November 5, 2025
    • 12 views
    Kejutan Besar: Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York

    Kemenangan Bersejarah: Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York

    • November 5, 2025
    • 14 views
    Kemenangan Bersejarah: Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York

    Penurunan Pengangguran di Indonesia pada Agustus 2025

    • November 5, 2025
    • 14 views
    Penurunan Pengangguran di Indonesia pada Agustus 2025

    Liverpool Tundukkan Real Madrid di Anfield

    • November 5, 2025
    • 16 views
    Liverpool Tundukkan Real Madrid di Anfield

    Musibah Banjir Hanyutkan Mahasiswa KKN UIN Semarang

    • November 5, 2025
    • 14 views
    Musibah Banjir Hanyutkan Mahasiswa KKN UIN Semarang

    Penangkapan Gubernur Riau Bersama Pejabat Lainnya

    • November 4, 2025
    • 12 views
    Penangkapan Gubernur Riau Bersama Pejabat Lainnya