Rupiah Melemah Imbas Tekanan Harga SUN, Investor Cermati Negosiasi Perdagangan Indonesia-AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah imbas tekanan terhadap harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari ini, Rabu (9/7/2025).

Pada pembukaan perdagangan pagi ini, melemah 0,27% atau 43 poin menjadi Rp16.249 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.206 per dolar AS.

Hingga penutupan perdagangan sesi pagi, pukul 12:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau masaih melemah dan berada di level Rp16.255 per dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi seiring tekanan pada harga SUN, yang mempengaruhi imbal hasil (yield), terutama pada tenor jangka panjang.

Adapun SUN tenor 11Y (11 tahun), tingkat imbal hasilnya turun sebesar 3,4 basis poin (bps) menjadi 6,685%. Sementara yield SUN tenor 2Y naik tipis 0,2 bps, 5Y juga naik 0,4 bps, dan 10Y meningkat 0,2 bps.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi menguatnyya indeks dolar AS (DXY) di kisaran 97,56. Hal itu, membuat mayoritas mata uang Asia ikut tertekan.

Mata uang Asia yang mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada perdagangan sesi pagi, antara lain Peso Filipina (-0,35%), Ringgit Malaysia (-0,29%), rupiah di urutan ketiga terlemah dengan pelemahan 0,2%, dan Yen Jepang (-0,19%).

Selanjutnya Baht Thailand juga melemah (-0,17%), Dolar Taiwan (-0,09%), Won Korea Selatan dan Dolar Singapura sama-sama (-0,08%), begitu juga Yuan Tiongkok dan yuan offshore (-0,01%).

Depresiasi nilai tukar (kurs) rupiah juga terjadi seiring sikap investor yang mencermati (wait and see) hasil negosiasi tarif antara Indonesia-AS.

Kebijakan tarif resiprokal terbaru yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump, terhadap 14 negara termasuk Indonesia, menimbulkan kecemasan pelaku pasar.

Apalagi tenggat waktu negosiasi tersisa kurang dari 1 bulan, karena kebijakan tarif baru akan diberlakukan per 1 Agustus 2025, di mana Indonesia dikenai tarif impor sebesar 32%.

Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi bergerak melemah di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.400 per dolar AS, namun untuk jangka panjang depresiasi rupiah terhadap dolar AS diperkirakan tetap terjaga, apalagi jika negosiasi perdagangan antara Indonesia-AS mencapai kesepakatan.

  • Related Posts

    Membangun Gurita Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

    Pada Semester II-2025, sejumlah kelompok usaha gencar melakukan akuisisi dengan cara membeli sebagian besar atau seluruh kepemilikan saham perusahaan lain. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu strategi bisnis untuk membangun…

    Rupiah Menguat ke Level Rp16.200, Terdongkrak Lelang SBSN

    Nilai tukar (kurs) rupiah menguat ke level Rp16.200 terdongkrak sentimen lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang diminati investor asing. Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Rabu…

    You Missed

    Rayakan Usia Ke-13 Tahun, GTSI Tampilkan Logo dan Identitas Baru

    • July 23, 2025
    • 3 views
    Rayakan Usia Ke-13 Tahun, GTSI Tampilkan Logo dan Identitas Baru

    Jeongyeon TWICE Dilirik untuk Film Layar Lebar “New Recruit: The Movie”

    • July 23, 2025
    • 4 views
    Jeongyeon TWICE Dilirik untuk Film Layar Lebar “New Recruit: The Movie”

    Tips Kemenkes Memanfaatkan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan Diri

    • July 23, 2025
    • 6 views
    Tips Kemenkes Memanfaatkan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan Diri

    Kemenkes Berbagi Tips Penggunaan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan

    • July 23, 2025
    • 4 views
    Kemenkes Berbagi Tips Penggunaan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan

    Membangun Gurita Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

    • July 23, 2025
    • 3 views
    Membangun Gurita Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

    Trump: Jepang Siap Investasi Besar di AS

    • July 23, 2025
    • 4 views
    Trump: Jepang Siap Investasi Besar di AS