
Melalui program Training of Trainers (ToT) bernama OJK PEDULI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pelatihan kepada 1.100 anggota Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di berbagai daerah. Pelatihan kali ini dilakukan secara hybrid, memanfaatkan teknologi untuk menjangkau lebih banyak peserta dan mengoptimalkan penyampaian materi literasi keuangan.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menyatakan bahwa tujuan utama dari Training for Trainers adalah membekali para Ibu dan Perempuan Indonesia dengan keterampilan literasi keuangan yang sangat penting sebagai kemampuan hidup “Materi ini diharapkan dapat dibagikan kepada seluruh anak Indonesia, sehingga ilmu yang diperoleh dari sini tidak boleh dibawa sendiri, tapi Ibu-ibu akan menjadi trainers, pelatih, penyebar kebaikan, penerus ilmu untuk anak-anak ini Ibu sekalian, dan terutama juga untuk diri sendiri,”
kata Friderica dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting seperti pengenalan tentang OJK, ancaman dari pinjaman online dan investasi ilegal, hingga pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga.
Dalam kesempatan itu, Friderica menekankan bahwa ibu rumah tangga memainkan peran vital dalam meningkatkan literasi keuangan keluarga, yang berdampak positif terhadap kesejahteraan jangka panjang “Ibu-ibu anggota Kowani sekalian adalah agent of change dan agent of development sebagai motor penggerak perubahan di dalam komunitas masyarakat kita, sehingga sangat kita harapkan untuk memberikan edukasi, menyampaikan pendidikan, informasi tentang jasa keuangan kepada masyarakat,”
kata Friderica. Program edukasi keuangan ini menargetkan kelompok perempuan dan ibu rumah tangga sebagai prioritas, sebagaimana dinyatakan dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025. Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan Kowani dan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI).
Ketua Umum Kowani, Nanny Hadi Tjahjanto, memberi apresiasi kepada OJK atas pelaksanaan edukasi keuangan yang memberikan bekal bagi anggota Kowani dalam perannya sebagai Duta Literasi Keuangan, yang bertujuan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat “Menjadi agen literasi keuangan adalah bentuk kepedulian sosial yang strategis dan konkret di tengah dinamika ekonomi global dan tantangan domestik,”
kata Nanny. Menurutnya, perempuan harus berada di baris depan dalam menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga dan menyebarkan budaya keuangan yang sehat. Selain memperkuat kapasitas diri, kegiatan ini juga berfungsi sebagai pengabdian sosial untuk menyebarkan manfaat kepada masyarakat luas.