
Pada perdagangan Selasa (9/9/2025) di Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot ke level psikologis 7.600. Kekhawatiran investor atas dampak reshuffle Kabinet Merah Putih menjadi pemicu utama penurunan ini.
Saat sesi I dimulai, IHSG dibuka melemah sebesar 0,27% atau 21,16 poin ke level 7.745. Indeks saham unggulan, LQ45, juga mengalami penurunan 0,40% atau 3,10 poin ke posisi 780,49.
IHSG menjadi bursa saham paling lemah di Asia pada perdagangan hari ini. Bursa saham Asia lain justru menguat berkat sentimen positif dari harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Pada pukul 10:30 waktu JATS, IHSG masih berada di zona merah pada level 7.695, setelah sempat mencapai level tertinggi di 7.791 dan terendah di 7.631 selama perdagangan 1 jam 30 menit.
Menurut data perdagangan BEI, terdapat 470 saham yang mengalami penurunan harga, 202 saham naik, dan 122 saham stagnan. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 7,077 miliar lembar, dengan 1.152.066 kali transaksi, dan nilai transaksi mencapai Rp11,567 triliun.
Pelemahan IHSG didorong oleh tekanan jual yang meningkat setelah pengumuman reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025).
Keputusan untuk mencopot Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menimbulkan kekhawatiran investor mengenai stabilitas politik dan ekonomi Indonesia akibat reshuffle kabinet.
Investor mulai melepas aset di pasar keuangan yang berisiko, beralih ke pasar komoditas seperti logam mulia, dan menunggu kebijakan fiskal yang akan dilakukan oleh Menkeu baru, Purbaya Yudhi Sadewa.
Meski Purbaya memiliki pengalaman sebagai ekonom, investor asing belum sepenuhnya percaya karena pengalaman Sri Mulyani yang lebih teruji dalam kebijakan fiskal dan makro, baik di domestik maupun global, termasuk perannya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Hari ini, IHSG diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan potensi melemah di kisaran support level 7.680 hingga resistance level 7.780.
—