Harga Emas Dunia Terus Melonjak, Indeks Dolar AS Loyo

Harga emas dunia terus melonjak lebih dari 1%, ketika indeks dolar Amerika Serikat (AS) loyo pada penutupan perdagangan Selasa (22/7/2025) waktu setempat, atau Rabu (23/7/2025) dinihari WIB.

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga emas dunia di pasar spot Bursa New York ditutup naik 1,01% di level US$3.431,48 per troy ounce. Dalam dua hari berturut-turut, harga emas dunia sudah menguat hampir 2,5%, setelah tergerus 0,17% pada pekan lalu.

Pada pembukaan pasar spot pagi ini, Rabu (23/7/2025), harga emas dibuka naik tipis 0,02% di level US$ 3.432 per troy ounce dan kini bergerak stagnan di sekitar itu.

Melonjaknya harga emas dunia terjadi seiring pelemahan dolar AS, setelah pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang kembali menekan Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell.

“Saya tidak melihat ada alasan bagi Jerome Powell untuk mundur, tetapi dia harus melakukan tinjauan internal. Dia melayani publik dengan baik. Masa jabatannya berakhir di Mei. Jika dia ingin berlanjut, atau ingin mengakhirinya lebih awal, saya rasa dia harus melakukannya,” kata Scott Bessent, seperti dikutip CNBC, Selasa (22/7/2025).

The Fed telah memangkas suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) secara agresif tahun lalu, namun memasuki tahun ini, The Fed mempertahankan suku bunga untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump, terhadap inflasi negeri Paman Sam.

Meski demikian, Trump terus melontarkan kritik pada Powell di ruang publik sembari menekankan perlunya bank sentral memangkas bunga acuan. Belakangan bahkan muncul kabar bahwa Trump telah meminta usulan pengganti Jerome Powell kepada sejumlah petinggi Paratai Republik.

Tekanan terhadap Powell semakin memanas, ketika Anggota Kongres AS dari Partai Republik mempersoalkan renovasi gedung-gedung bank sentral yang memakan biaya besar.

Hal ini membuat pamor dolar AS semakin tertekan, dan investor memilih beralih ke emas yang dinilai sebagai aset paling aman atau safe haven.

Selain itu, emas dunia juga menjadi pilihan investor, yang masih terus mencermati perkembangan terkait negosiasi dagang AS dengan negara-negara mitra dagangnya jelang batas waktu 1 Agustus 2025.

Salah satunya adalah negosiasi dengan Uni Eropa, yang berlangsung cukup alot, dan belum menunjukkan tanda-tanda tercapainya kesepakatan.

  • Related Posts

    Membangun Gurita Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

    Pada Semester II-2025, sejumlah kelompok usaha gencar melakukan akuisisi dengan cara membeli sebagian besar atau seluruh kepemilikan saham perusahaan lain. Langkah ini ditempuh sebagai salah satu strategi bisnis untuk membangun…

    Rupiah Menguat ke Level Rp16.200, Terdongkrak Lelang SBSN

    Nilai tukar (kurs) rupiah menguat ke level Rp16.200 terdongkrak sentimen lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yang diminati investor asing. Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Rabu…

    You Missed

    Rayakan Usia Ke-13 Tahun, GTSI Tampilkan Logo dan Identitas Baru

    • July 23, 2025
    • 3 views
    Rayakan Usia Ke-13 Tahun, GTSI Tampilkan Logo dan Identitas Baru

    Jeongyeon TWICE Dilirik untuk Film Layar Lebar “New Recruit: The Movie”

    • July 23, 2025
    • 4 views
    Jeongyeon TWICE Dilirik untuk Film Layar Lebar “New Recruit: The Movie”

    Tips Kemenkes Memanfaatkan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan Diri

    • July 23, 2025
    • 6 views
    Tips Kemenkes Memanfaatkan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan Diri

    Kemenkes Berbagi Tips Penggunaan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan

    • July 23, 2025
    • 4 views
    Kemenkes Berbagi Tips Penggunaan ChatGPT untuk Pemeriksaan Kesehatan

    Membangun Gurita Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

    • July 23, 2025
    • 3 views
    Membangun Gurita Bisnis Lewat Akuisisi, Harga Saham Moncer

    Trump: Jepang Siap Investasi Besar di AS

    • July 23, 2025
    • 4 views
    Trump: Jepang Siap Investasi Besar di AS