admin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) memperkenalkan pendekatan edukasi yang segar dan berbasis kepribadian: “Know Your Financial Type”, sebagai upaya memperkuat literasi keuangan di kalangan generasi muda. Hal ini merupakan sebuah metode asesmen keuangan yang mengklasifikasikan Gen Z dalam empat tipe utama berdasarkan perilaku mereka dalam mengelola uang.
Pendekatan ini disampaikan oleh akademisi FEB UI Dr. Dyah Setyaningrum, Associate Professor in Public Sector Accounting; dan Dr. Aria Farah Mita, Associate Professor in Financial Accounting serta akademisi FEB Universitas Padjajaran Dr. Dini Rosdini, Associate Professor in Accounting, dalam sesi “Finance First: Smart Money Moves & Personality Insights for Young Adults”. Sesi diskusi tersebut merupakan bagian dari acara Career Catalyst, forum diskusi dan networking dengan tema “Empowering Gen-Z with Tools to Learn, Grow and Thrive”. Career Catalyst merupakan forum interaktif bisnis dan karir, yang diselenggarakan bersama Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (PERMIT Shanghai), di Shanghai, China, pada pertengahan Mei lalu.
Terdapat empat tipe kepribadian finansial Gen Z. Pertama, Budgeting Master – Teliti dan terkendali; unggul dalam mencatat dan menjaga pengeluaran. Kedua, Cash Splasher – Spontan dan impulsif; lebih mementingkan pengalaman sesaat daripada perencanaan jangka panjang. Ketiga, Trendy Spender – Tertarik pada gaya hidup dan tren; mengorbankan stabilitas finansial demi penampilan. Terakhir, Independent Investor – Berorientasi jangka panjang; cermat dalam memilih investasi dan memprioritaskan kualitas.
“Melalui pendekatan berbasis kepribadian, mahasiswa dapat memahami pola konsumsi mereka sendiri dan mulai mengelola keuangan dengan cara yang lebih realistis dan personal,” ujar Dr. Dyah Setyaningrum, sekaligus pembicara utama dalam forum tersebut.
Dengan memanfaatkan rumus praktis seperti 50:30:20 (kebutuhan, keinginan, dan tabungan/investasi), serta refleksi melalui pertanyaan seperti “Apakah saya perlu atau hanya ingin?”, mahasiswa diajak untuk tidak sekadar menghindari boros, tetapi juga membentuk kebiasaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa literasi keuangan Gen Z Indonesia berada di angka 65,43%, namun tingkat inklusi keuangan sudah mencapai 75,02%. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara penggunaan produk keuangan dan pemahaman terhadapnya. Pendekatan seperti ini hadir untuk menjembatani gap tersebut secara kreatif dan menyenangkan.
Forum ini juga menghadirkan diskusi panel dan job fair dengan partisipasi perusahaan multinasional seperti SEAlink, PT Etana Biotechnologies Indonesia, dan Wise Wings, serta sesi mentoring bersama profesional dari berbagai sektor.
FEB UI berharap inovasi edukatif seperti ini dapat memperkuat posisi mahasiswa Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, sebagai talenta finansial yang tidak hanya melek teori, tapi juga mampu mengaplikasikan prinsip keuangan dengan cerdas dan sesuai kepribadian masing-masing.
