admin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menegaskan komitmennya dalam mempersiapkan Generasi Z untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks akibat pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika global.
Melalui berbagai inisiatif, FEB UI mendorong pengembangan keterampilan lunak (soft skills) dan literasi keuangan sebagai tameng dalam menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Menurut survei Deloitte 2025, sekitar 74% Gen Z dan 77% milenial percaya bahwa kecerdasan buatan generatif (GenAI) akan memengaruhi cara mereka bekerja dalam setahun ke depan. Namun, hanya 14% Gen Z yang telah menerima pelatihan formal terkait AI, sementara sekitar dua pertiga merasa khawatir akan potensi penggantian pekerjaan oleh AI.
Menanggapi hal ini, FEB UI mengadakan berbagai program untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang sulit digantikan oleh AI, seperti kreativitas, empati, dan kemampuan memecahkan masalah. Salah satunya adalah forum diskusi bertajuk “Career Catalyst: Empowering Gen-Z with Tools to Learn, Grow and Thrive” yang diselenggarakan oleh FEB UI melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Kemitraan Internasional bekerja sama dengan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (PERMIT) Shanghai. Kegiatan tersebut digelar di Shanghai, China pada pertengahan Mei lalu. Acara mencakup sesi talk show, diskusi panel dengan profesional ekspatriat, mentoring circle, dan mini job fair yang menghadirkan perwakilan dari startup hingga perusahaan multinasional. Pada acara ini juga hadir Bapak Berlianto Situngkir, Konsul Jenderal RI Shanghai yang turut memberikan opening remarks tentang peluang karir di Perusahaan multinasional yang tersedia luas untuk mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di China.
Dalam sesi sharing pengelolaan Keuangan Gen Z yang merupakan bagian dari forum tersebut, peserta diajak untuk mengenali tipe kepribadian finansial, serta mendapatkan tips praktis dalam mengelola keuangan, termasuk bijak mengatur pengeluaran dan mulai berinvestasi sejak dini. Melalui kuis dan diskusi interaktif, literasi keuangan peserta yang sebagian besar Gen Z diharapkan semakin meningkat.
Dr. Dyah Setyaningrum, Associate Professor FEB UI, menyatakan, di tengah kondisi dunia kerja yang semakin dipengaruhi oleh AI dan dinamika global, penting bagi Gen Z untuk tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan soft skills dan literasi keuangan yang kuat.
“FEB UI berkomitmen untuk mendampingi mereka dalam perjalanan ini melalui kurikulum yang adaptif yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.”
Selanjutnya, Dr. Aria Farahmita, Associate Professor FEB UI, menyatakan bahwa saat ini Gen Z menghadapi tantangan utama yaitu impulsivity apalagi teknologi memungkinkan keputusan belanja terjadi dalam hitungan detik sehingga Gen Z juga harus lebih waspada terhadap pengeluaran digital dan jebakan pengeluaran illegal seperti judi online.
Tidak hanya bijak dalam pengeluaran, pada sesi selanjutnya juga dibahas bagaimana Gen Z dapat berinvestasi yang aman dengan memahami risiko dari berbagai instrumen investasi. Dr. Dini Rosdini, Associate Professor FEB Universitas Padjajaran memberikan tips singkat bagaimana memahami risiko investasi dan hal yang penting diperhatikan untuk memilih investasi yang aman.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, FEB UI berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia kerja modern, tetapi juga mampu beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah.
